![]() |
Emas. (Antara Foto) |
Logam mulia emas kini menjadi salah satu pilihan investasi yang paling diminati. Penyebab utamanya adalah tren kenaikan harga yang konsisten, terutama di tengah situasi global yang tidak menentu.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS). Ketika dolar melemah, harga emas cenderung naik karena logam ini diperdagangkan dalam denominasi dolar. Penurunan nilai dolar membuat emas lebih terjangkau bagi pemilik mata uang lain, sehingga permintaan meningkat.
Selain itu, harga emas biasanya mengalami lonjakan saat terjadi ketegangan global, termasuk konflik berskala besar seperti perang dagang antara negara-negara besar. Saat ini, persaingan ekonomi antara AS dan China menciptakan ketidakpastian yang memicu investor beralih ke aset aman seperti emas.
Berikut beberapa faktor utama yang mendorong harga emas melonjak:
1. Ketegangan Geopolitik dan Perang Dagang
Langkah pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor secara signifikan telah menimbulkan kekhawatiran luas. Tarif tinggi terhadap berbagai negara, terutama China, memperburuk iklim perdagangan global.
Meskipun sempat diberlakukan penangguhan, pasar tetap khawatir dengan arah kebijakan ini. Ketidakpastian inilah yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
2. Risiko Resesi Global
Kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara utama seperti AS dan Jerman membuat investor semakin berhati-hati. Dalam kondisi ini, emas dianggap sebagai instrumen yang relatif stabil.
Beberapa institusi keuangan besar, seperti Goldman Sachs dan JP Morgan, bahkan telah memperkirakan peningkatan kemungkinan terjadinya resesi di AS akibat kebijakan tarif yang agresif. Prediksi tersebut memperkuat minat investor terhadap emas.
3. Melemahnya Dolar AS
Pelemahan dolar dalam beberapa waktu terakhir membuat emas semakin menarik bagi pembeli dari luar AS. Karena emas dipatok dalam dolar, depresiasi mata uang ini akan membuat harga emas lebih kompetitif di pasar internasional dan mendorong peningkatan permintaan.
4. Kebijakan Moneter The Fed
Kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi AS membuka peluang bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang direncanakan. Penurunan suku bunga menyebabkan pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi AS, dua faktor yang mendukung kenaikan harga emas.
5. Aksi Pembelian oleh Bank Sentral
Bank sentral di berbagai negara mulai memperkuat cadangan emas mereka guna mengurangi ketergantungan terhadap dolar dan menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Berdasarkan data dari World Gold Council, pembelian emas oleh bank sentral mencapai lebih dari 1.000 ton pada tahun 2024, mendekati rekor tahunan. Tren ini terus berlanjut pada awal 2025.
Dengan kombinasi faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik, ancaman resesi, kebijakan moneter longgar, dan pembelian besar oleh institusi, emas kembali membuktikan dirinya sebagai aset yang mampu mempertahankan nilai kekayaan di tengah kondisi global yang tidak stabil